Qiblatuna

SEHATI (SEHAT SAAT MENSTRUASI): EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN SPIRITUALITAS DI DESA KEJAWAN

2025-09-11T14:55:16+00:00

Abstrak

Many housewives in rural areas still lack proper understanding of menstruation, both in terms of health and spirituality. This often leads to misinformation passed on to their children and confusion in practicing religious worship during menstruation. This educational activity was conducted in Kejawan Village and involved approximately 70 mothers, aiming to improve literacy regarding menstrual hygiene management and religious understanding of menstruation, purity, and istihadhah. The activity was carried out through an educational forum and interactive discussion. The results showed that after the session, most participants were able to correctly distinguish between menstruation, the period of purity, and istihadhah, both from a medical perspective and its implications in worship practices. Participants also showed high enthusiasm, as reflected in the number of questions raised, particularly on how to differentiate menstruation from purity in religious contexts. This activity demonstrates that an integrative approach combining health and spirituality is effective in enhancing mothers’ understanding of menstruation. Such education is essential to be conducted continuously to foster a healthy, conscious, and spiritually grounded family environment.

REVITALISASI PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI DI DESA WONOSARI

2025-10-23T00:10:37+00:00

Pernikahan muda merupakan fenomena sosial yang masih sering terjadi di daerah pedesaan, termasuk di Desa Wonosari, yang dipengaruhi oleh faktor budaya, kondisi ekonomi, dan tingkat pendidikan yang minim. Praktik ini seringkali menghasilkan berbagai dampak negatif, baik dari aspek psikologis, kesehatan, maupun sosial-ekonomi, terutama terhadap wanita. Studi ini bertujuan menganalisis peran pendidikan dalam mencegah pernikahan dini serta mengidentifikasi strategi revitalisasi pendidikan yang efektif di Desa Wonosari. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran vital dalam membangun pola pikir kritis, meningkatkan kesadaran hukum, serta memperluas wawasan generasi muda tentang dampak pernikahan dini. Perubahan peran pendidikan dapat dilakukan dengan memasukkan materi pencegahan pernikahan dini ke dalam kurikulum sekolah, meningkatkan mutu pengajaran, melaksanakan program pendidikan berbasis komunitas, serta menjalin kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah setempat. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pengembangan dan pembaruan fungsi pendidikan secara terencana dan berkesinambungan adalah faktor kunci dalam menurunkan angka pernikahan dini di Desa Wonosari.

PEMBERDAYAAN KEAGAMAAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI FIQIH WANITA DAN TAJHIZUL MAYYIT: STRATEGI PENGABDIAN MAHASISWA KKN ISMAA

2025-09-15T08:20:37+00:00

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISMAA di Desa Sumberpandan berfokus pada pemberdayaan keagamaan masyarakat melalui edukasi fiqih wanita dan pelatihan tajhizul mayyit. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman sebagian warga terhadap hukum-hukum syariat terkait peran perempuan dalam ibadah dan tata cara pengurusan jenazah sesuai tuntunan Islam. Strategi pelaksanaan program ini meliputi penyuluhan interaktif, simulasi praktik, dan pendampingan langsung. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan warga. Program ini juga berhasil membentuk kader lokal yang mampu mengajarkan kembali materi yang telah diterima, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memahami fiqih wanita dan tajhizul mayyit. Secara keseluruhan, program ini membuktikan bahwa integrasi edukasi berbasis kebutuhan lokal mampu memperkuat kualitas keagamaan dan keberdayaan masyarakat perdesaan secara berkelanjutan.